Kapten Malaysia, Safiq Rahim menyebut kekalahan 1-5 dari Indonesia di laga pembuka Piala AFF 2010 justru membalikkan keberuntungan timnya.
Setelah laga itu, tim Malaysia menggelar evaluasi. Para pemain diinstruksikan agar saling berdiskusi untuk memahami satu sama lain serta merumuskan solusinya. Pembicaraan dari hati ke hati itu menjadi kunci kebangkitan
Tim Harimau Malaya."Kami semua syok menyadari apa yang telah kami pertontonkan saat itu. Kami tahu pasti situasi saat itu (dimana banyak pemain kunci cedera). Tapi, kami tak menyangka bisa dipermalukan seperti itu," kata Safiq seperti dilansir The Strait Times.
"Lalu, kami memutuskan untuk saling bicara dan sepekat bisa bermain lebih baik. Kami bicara tentang semua problem lalu coba mencari solusinya bersama-sama," kata Safiq setelah Malaysia melewati Vietnam di semifinal leg 2 di Hanoi, Sabtu lalu.
Setelah itu, Malaysia tak terkalahkan dalam empat laga dan hanya kemasukan 1 gol. Sedangkan Thailand dan juara bertahan Vietnam justru tersisih.
Kini, Malaysia akan menghadapi Indonesia di final leg 1 di Bukit Jalil, Minggu 26 Desember 2010. Safiq bilang tak ada ketakutan kembali bersua Indonesia yang kini menjadi favorit juara.
"Kami ingin memenangi trofi ini dan menjadi juara. Itu selalu menjadi target kami. Tapi, kami harus meningkatkan penampilan selevel lagi dan di atas lawan kami," lanjut Safiq.
"Di pikiran kami, kami sangat yakin bisa mengimbangi Indonesia," kata gelandang asal klub Selangor itu.
Kekalahan telak dari Indonesia memang selalu terbayang di kubu Malaysia. Manajer Datuk Subahan Kamal pun mengakui determinasi Indonesia.
"Kekalahan dari Indonesia sangat mengejutkan. Tapi, kami belajar dari kesalahan dan terus melaju. Mental semua pemain kini sudah pulih," kata Subahan.
"Pemain sudah saling bicara sebelum melawan Vietnam. Muslim (Ahmad) bilang dengan lantang ingin bersua kembali dengan Indonesia di final. Mereka ingin melakukan apapun untuk mengalahkan Vietnam. Semangat inilah yang membawa kami kembali bertemu Indonesia," tutup Subahan.
Setelah laga itu, tim Malaysia menggelar evaluasi. Para pemain diinstruksikan agar saling berdiskusi untuk memahami satu sama lain serta merumuskan solusinya. Pembicaraan dari hati ke hati itu menjadi kunci kebangkitan
Tim Harimau Malaya."Kami semua syok menyadari apa yang telah kami pertontonkan saat itu. Kami tahu pasti situasi saat itu (dimana banyak pemain kunci cedera). Tapi, kami tak menyangka bisa dipermalukan seperti itu," kata Safiq seperti dilansir The Strait Times.
"Lalu, kami memutuskan untuk saling bicara dan sepekat bisa bermain lebih baik. Kami bicara tentang semua problem lalu coba mencari solusinya bersama-sama," kata Safiq setelah Malaysia melewati Vietnam di semifinal leg 2 di Hanoi, Sabtu lalu.
Setelah itu, Malaysia tak terkalahkan dalam empat laga dan hanya kemasukan 1 gol. Sedangkan Thailand dan juara bertahan Vietnam justru tersisih.
Kini, Malaysia akan menghadapi Indonesia di final leg 1 di Bukit Jalil, Minggu 26 Desember 2010. Safiq bilang tak ada ketakutan kembali bersua Indonesia yang kini menjadi favorit juara.
"Kami ingin memenangi trofi ini dan menjadi juara. Itu selalu menjadi target kami. Tapi, kami harus meningkatkan penampilan selevel lagi dan di atas lawan kami," lanjut Safiq.
"Di pikiran kami, kami sangat yakin bisa mengimbangi Indonesia," kata gelandang asal klub Selangor itu.
Kekalahan telak dari Indonesia memang selalu terbayang di kubu Malaysia. Manajer Datuk Subahan Kamal pun mengakui determinasi Indonesia.
"Kekalahan dari Indonesia sangat mengejutkan. Tapi, kami belajar dari kesalahan dan terus melaju. Mental semua pemain kini sudah pulih," kata Subahan.
"Pemain sudah saling bicara sebelum melawan Vietnam. Muslim (Ahmad) bilang dengan lantang ingin bersua kembali dengan Indonesia di final. Mereka ingin melakukan apapun untuk mengalahkan Vietnam. Semangat inilah yang membawa kami kembali bertemu Indonesia," tutup Subahan.
Sumber: VIVANews
No comments:
Post a Comment
Mohon berikan kometar yang dapat membangun blog ini ya....